Danrem 081/DSJ: Makan Bergizi Adalah Investasi Bangsa

Korem 081/DSJ jangkau 50 ribu pelajar lewat program makan bergizi. Danrem Untoro sebut ini investasi SDM demi wujudkan Indonesia Emas 2045.

Danrem 081/DSJ: Makan Bergizi Adalah Investasi Bangsa
Program Makan Bergizi, Danrem 081/DSJ Tekankan Pentingnya Investasi Jangka Panjang untuk Masa Depan Bangsa

TOPIKPUBLIK.COM – MADIUN – Komando Resor Militer (Korem) 081/DSJ terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program makan bergizi nasional yang digagas langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. Komandan Korem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari investasi jangka panjang bangsa dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Dalam keterangannya pada Selasa (10/6/2025), Untoro mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 20 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi di wilayah jajaran Korem 081/DSJ. Dari jumlah tersebut, program makan bergizi telah berhasil menjangkau lebih dari 50.260 pelajar dari jenjang PAUD hingga SMA atau sederajat.

“Hingga saat ini, sebanyak 50.260 pelajar telah menerima manfaat dari program makan bergizi yang kami salurkan melalui SPPG. Ini menjadi bukti nyata dukungan kami terhadap kebijakan nasional untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas generasi penerus,” ujar Perwira Menengah TNI AD lulusan Akmil 1998 itu.

Meski begitu, Untoro mengakui masih terdapat tantangan besar, mengingat jumlah pelajar yang belum terjangkau masih sangat banyak. Ia menyebut bahwa ratusan ribu pelajar di wilayah Korem 081/DSJ masih menunggu giliran menerima manfaat karena terbatasnya jumlah SPPG yang tersedia saat ini.

“Setiap SPPG hanya mampu melayani sekitar 3.000 penerima manfaat. Oleh karena itu, ke depan jumlah SPPG perlu ditambah dan disesuaikan dengan sebaran target penerima manfaat di tiap wilayah. Ini menjadi fokus kami agar cakupan program makan bergizi bisa semakin luas,” tegasnya.

Lebih lanjut, Untoro menjelaskan bahwa cakupan program makan bergizi tidak hanya menyasar kalangan pelajar. Program ini juga menjangkau balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, sebagai bagian dari strategi nasional untuk memperbaiki gizi masyarakat sejak dini. Ia menyebut bahwa pendekatan ini adalah investasi gizi jangka panjang yang sangat penting untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.

Selain itu, program ini juga memiliki dampak ekonomi lokal yang signifikan. Untoro menyebutkan bahwa keterlibatan pelaku usaha lokal dalam penyediaan bahan baku makanan bergizi dapat menggerakkan ekonomi masyarakat di daerah-daerah.

“Program ini bukan hanya soal makanan bergizi, tetapi juga soal kemandirian pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan menggandeng petani dan produsen lokal, kita memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat sekaligus mendukung program nasional secara berkelanjutan,” katanya.

Secara umum, Untoro menyampaikan bahwa program makan bergizi yang diluncurkan sejak awal tahun 2025 ini selaras dengan visi besar pemerintah menuju Indonesia Emas 2045. Melalui penguatan SDM yang sehat, cerdas, dan unggul, bangsa Indonesia diproyeksikan mampu bersaing secara global.

“Harapan utama dari program ini adalah mencetak generasi muda Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Jika ini berhasil, maka impian besar mewujudkan Indonesia Emas 2045 bukan lagi sekadar wacana, tetapi akan menjadi kenyataan,” pungkasnya.