KONI Rohil Butuh Energi Baru Jelang Porprov
Wabup Jhony Dorong Suksesi KONI Rohil

BAGANSIAPIAPI – Wakil Bupati (Wabup) Rokan Hilir (Rohil), Jhony Charles, secara tegas mendorong terjadinya suksesi dan reformasi dalam tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Rokan Hilir. Dorongan tersebut disampaikannya menyusul segera berakhirnya masa kepengurusan KONI Rohil yang saat ini dipimpin oleh Ketua Umum Samsuri.
Menurut Jhony, momen peralihan kepengurusan ini harus dijadikan titik awal untuk membangun semangat baru dan membentuk struktur organisasi KONI Rohil yang lebih solid, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan pembinaan atlet.
“Dengan kepengurusan baru, saya harap KONI Rohil bisa menghadirkan energi baru dan semangat kolektif yang lebih kuat. Kita butuh manajemen yang solid, bukan sekadar hadir di acara tapi juga aktif membina dan mendampingi atlet,” ujar Jhony dalam sambutannya pada Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) KONI Rohil 2025 yang digelar di Bagansiapiapi.
Ia menegaskan bahwa reformasi manajerial dalam organisasi olahraga adalah syarat mutlak untuk meraih prestasi maksimal, khususnya menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Riau 2025 mendatang. Jhony menekankan pentingnya pola kerja yang militan dan terstruktur.
“Selama 14 bulan saya memimpin KONI, saya menyadari bahwa untuk meraih kemenangan, sebuah tim harus solid. Tidak saling menyalahkan atau menunggu perintah. Idealnya, kita bentuk tim seperti sniper: fokus, disiplin, dan punya target jelas,” tegas Jhony.
Ia juga menyinggung pentingnya regenerasi dalam kepengurusan KONI Rohil agar terjadi penyegaran internal. Menurutnya, pelibatan generasi muda dalam struktur kepengurusan merupakan langkah strategis untuk mempercepat pencapaian visi dan misi organisasi.
“Sudah saatnya ada semangat baru dalam kepengurusan KONI. Libatkan anak-anak muda, jangan hanya orang-orang lama. Regenerasi adalah kunci. Harus ada keseimbangan antara pengalaman dan energi baru,” paparnya.
Selain itu, Jhony menyoroti berbagai persoalan mendasar dalam organisasi cabang olahraga (cabor), khususnya terkait budaya kerja dan tanggung jawab. Ia menilai masih ada kelemahan struktural yang berdampak pada kinerja pembinaan atlet di lapangan.
“Percuma atlet berjuang mati-matian kalau ketua cabornya duduk santai di warung kopi. Kebutuhan dasar atlet, seperti pola makan, vitamin, dan dukungan logistik, harus jadi prioritas. Ini bukan hanya soal bertanding, tapi pembinaan jangka panjang,” katanya.
Ia juga mengungkap keprihatinannya terhadap minimnya infrastruktur olahraga di Rokan Hilir. Hingga kini, menurutnya, belum tersedia gedung olahraga berstandar untuk cabor unggulan seperti bola voli, basket, dan bulu tangkis. Kondisi ini dinilainya menjadi hambatan dalam pembinaan atlet secara optimal.
“Mau melahirkan atlet berprestasi tapi tak ada tempat latihan yang layak. Ini harus menjadi perhatian bersama, baik pemerintah daerah maupun KONI. Infrastruktur olahraga Rohil harus dibenahi,” tandasnya.
Tak kalah penting, Jhony menekankan perlunya pengelolaan anggaran KONI yang lebih transparan, aspiratif, dan akuntabel. Ia meminta agar distribusi dana benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil masing-masing cabor, bukan atas dasar kedekatan atau politik organisasi.
“Anggaran harus dikelola transparan, jangan ada yang merasa paling berhak hanya karena dekat dengan pengurus. Semua cabor punya hak yang sama, berdasarkan kebutuhan dan prestasi,” ujarnya.
Dengan semangat reformasi, profesionalisme, dan pelibatan generasi muda, Jhony optimistis KONI Rokan Hilir bisa menjadi kekuatan baru dalam dunia olahraga daerah dan mencetak prestasi membanggakan di Porprov Riau 2025.