Gelar Apel Siaga Darurat Bencana, Upaya Forkopinda Riau Antisipasi Karhutla
Apel siaga Karhutla Polda riau Pemprov riau Korem wirabima

TOPIKPUBLIK.COM – Apel Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2025 yang dirangkaikan dengan kegiatan Jambore Kahutlah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Riau, bersama TNI-POLRI sebagai upaya menghadapi ancaman bencana tahunan yang kerap melanda wilayah Provinsi Riau, Selasa (22/4/2025).
Kegiatan apel dilaksanakan di Lapangan Pemprov Riau, dihadiri oleh jajaran Forkopimda Riau, termasuk Kapolda Irjen Pol Herry Herjawan,SIK .,MH.,M.Hum, Danrem Kolonel Sugiono, perwakilan dari Danlanud, Kajati Riau, Kepala Polisi Hutan Provinsi, serta para pimpinan Satpol PP provinsi dan kota, dan segenap peserta apel.
Gubernur Riau Abdul Wahid dalam sambutannya menyampaikan bahwa berdasarkan prediksi BMKG, awal musim kemarau diperkirakan dimulai pada 3 Mei 2025, dengan puncaknya pada bulan Juni. Situasi ini meningkatkan potensi kebakaran hutan dan lahan, sehingga status Siaga Darurat ditetapkan sejak 27 Maret hingga 30 November 2025 melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor 292/III/2025.
" Kegiatan Jambore Kabutlah ini tidak hanya menitikberatkan pada upaya pemadaman dan penegakan hukum, tetapi juga mengedepankan edukasi terhadap masyarakat, khususnya generasi muda atau Gen Z. Edukasi ini menjadi strategi jangka panjang untuk membentuk kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan ", jelas Gubernur Riau.
Gubernur Riau turut menyampaikan tiga prinsip yang ditanamkan dalam kehidupan bermasyarakat, yakni, global Security, di mana keterbukaan informasi global harus menjadi acuan dalam menyikapi tantangan lingkungan. Kedua, mental etik, yang mengajarkan hidup selaras dengan alam dan menjaga kelestarian lingkungan. Ketiga, human solidarity, yaitu rasa saling memiliki dan tolong-menolong sebagai fondasi pelayanan publik yang profesional dan manusiawi.
Dengan kolaborasi lintas sektor – TNI, Polri, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat diharapkan Provinsi Riau mampu melepaskan stigma sebagai langganan bencana asap, dan menjadikan Jambore ini sebagai platform edukatif yang efektif.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam terselenggaranya kegiatan ini, dan berharap semangat kebersamaan ini terus terjaga dalam menghadapi tantangan lingkungan ke depan.
Sementara itu Kapolda Riau Irjen Pol Herry Herjawan, SIK.,MH.,M.Hum menyampaikan, Pemerintah Provinsi Riau bersama jajaran TNI, Polri, dan para pemangku kepentingan lainnya menegaskan komitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi setiap tahun.
"Kita memberikan pemahaman bersama bahwa tanggung jawab menjaga lingkungan ini adalah milik kita semua. Kami ingin masyarakat Riau tetap sehat dan bisa menikmati kualitas udara yang bersih," ujar Irjen Herry.
Dari segi keamanan, sekitar 800 personel TNI-Polri telah disiapkan sejak kedatangan peserta hingga acara selesai. Tidak hanya itu, seluruh bupati, walikota, Kapolres, dan Dandim se-Provinsi Riau juga dijadwalkan hadir dan bermalam di lokasi kegiatan sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan.
Acara ini juga akan diisi dengan renungan malam yang dipimpin oleh Gubernur, sekaligus pembacaan deklarasi cinta lingkungan serta sumpah relawan. Uniknya, Jambore ini menjadi yang pertama di Indonesia dengan konsep seperti ini, dan telah dikoordinasikan dengan Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan pengakuan hak cipta.