Kader Muda Desak Reformasi Golkar Sumut

Golkar Sumut Didorong Berbenah Jelang Musda

Kader Muda Desak Reformasi Golkar Sumut
Gandhy Panigoro, Ketua DPC Ormas MKGR Deli Serdang.

TOPIKPUBLIK.COM - DELI SERDANG - Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sumatera Utara, sejumlah kader muda Partai Golkar menyuarakan aspirasi pembaruan arah kepemimpinan. Salah satu suara tegas datang dari Ketua DPC Ormas MKGR Kabupaten Deli Serdang, Gandhy Panigoro, yang menekankan pentingnya keseimbangan politik, loyalitas partai, dan kedewasaan dalam menentukan sosok Ketua DPD Golkar Sumut yang baru.

Menurut Gandhy, Musda Golkar Sumut bukan sekadar agenda rutin lima tahunan, melainkan momentum strategis untuk mengembalikan marwah Partai Golkar sebagai kekuatan utama pembangunan di Sumatera Utara. Ia menegaskan, DPD Partai Golkar Sumut harus hadir sebagai garda terdepan dalam mendukung kebijakan pemerintahan Gubernur Sumatera Utara, M. Bobby Afif Nasution, demi kepentingan rakyat dan keberlanjutan pembangunan daerah.

“Pemerintahan Gubernur Bobby Nasution adalah simbol semangat perubahan dan kemajuan Sumatera Utara. Partai Golkar harus menjadi mitra aktif pemerintah, bukan sekadar pengamat pasif atau kekuatan yang berseberangan. Kita harus hadir sebagai bagian dari solusi,” ujar Gandhy.

Ia menambahkan, kepemimpinan DPD Golkar Sumut ke depan harus dipegang oleh figur yang memahami realitas politik lokal sekaligus memiliki sensitivitas terhadap prioritas pembangunan provinsi. Menurutnya, ini bukan sekadar soal regenerasi partai, melainkan soal tanggung jawab moral terhadap masa depan Sumut.

“Golkar butuh pemimpin yang mampu menjembatani aspirasi lokal dengan arah kebijakan nasional. Sosok yang menjunjung tinggi prinsip PDLT—Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela—harus menjadi syarat mutlak,” jelas Gandhy.

Ia menekankan, Partai Golkar Sumut tidak bisa dipimpin oleh tokoh yang hanya kuat secara struktural, tetapi juga harus matang secara ideologis dan loyal terhadap arah perjuangan partai yang sejalan dengan pemerintah yang sah.

Dalam konteks itu, Gandhy menyoroti Hendriyanto Sitorus, Ketua DPD Golkar Labuhanbatu Utara dan Bupati aktif, sebagai figur ideal yang bisa menyatukan kekuatan partai dengan arah pembangunan Sumut di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution.

Menurut Gandhy, dukungan terbuka dari DPD Golkar Labura terhadap Hendriyanto merupakan sinyal kuat bahwa kesadaran kader di akar rumput sudah matang dalam membaca kebutuhan politik masa depan.

“Ini bukan sekadar soal siapa yang didukung, tapi siapa yang paling mampu menjaga kehormatan Partai Golkar dan menjadikannya relevan dengan semangat perubahan yang dibawa Gubernur Bobby,” ungkap Gandhy.

Sebagai Ketua Ormas MKGR Deli Serdang, Gandhy juga menyoroti absennya MKGR dalam struktur kepengurusan DPD Golkar Deli Serdang saat ini. Menurutnya, ini merupakan preseden buruk dalam sejarah politik lokal Golkar.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, MKGR—organisasi yang justru melahirkan Golkar—tidak diakomodir dalam kepengurusan daerah. Ini bukti nyata bahwa kepemimpinan sebelumnya telah menjauh dari semangat kolektif dan kultur kekaryaan yang menjadi fondasi partai,” tegasnya.

Gandhy mengajak seluruh kader muda Partai Golkar untuk memanfaatkan Musda Golkar Sumut sebagai ruang kontestasi sehat, berintegritas, dan bermartabat. Ia menilai, Musda Partai Golkar Sumut harus menjadi panggung penyatuan kekuatan, bukan perpecahan.

“Partai Golkar harus kembali menjadi partai kader, partai rakyat, dan partai pembangunan. Musda kali ini adalah momentum emas untuk menegaskan bahwa Golkar hadir untuk bersinergi, mendukung penuh visi dan misi Gubernur Sumatera Utara dalam membawa perubahan nyata,” pungkasnya.