Ziarah Keturunan Raja Indragiri Hidupkan Warisan Budaya

Keluarga keturunan Haji Tengku Musa Achmad ziarah ke makam para Sultan Indragiri di Inhu, Riau, meneguhkan silaturahmi dan pelestarian budaya Kesultanan Melayu.

Ziarah Keturunan Raja Indragiri Hidupkan Warisan Budaya
Ziarah Keturunan Haji Tengku Musa Achmad: Menghidupkan Kembali Jejak Kejayaan Kesultanan Indragiri

TOPIKPUBLIK.COM – RENGAT – Dalam rangka menjaga silaturahmi serta mengenang jejak para leluhur, keluarga besar almarhum Haji Tengku Musa Achmad melaksanakan kunjungan religius (ziarah) ke makam para raja dan sultan Kesultanan Indragiri yang tersebar di sejumlah wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Kegiatan ziarah ini berlangsung selama dua hari, pada 8 dan 9 Juni 2025, dipimpin langsung oleh putra almarhum yang juga mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri Hulu, Drs. H. Tengku Razmara, M.Si.

Ziarah ini mencakup tiga kawasan penting yang menyimpan sejarah besar Kesultanan Indragiri, yaitu Kecamatan Rengat Barat, Kecamatan Lirik, dan Kecamatan Rengat. Di setiap lokasi, rombongan menziarahi makam-makam para raja dan sultan terdahulu yang menjadi simbol kejayaan masa lampau dan tonggak sejarah budaya Melayu di Indragiri.

Menelusuri Jejak Leluhur di Tiga Kawasan Bersejarah

Di kawasan Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, rombongan menziarahi makam sejumlah tokoh besar Kesultanan Indragiri, antara lain:

  1. Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zirullah Fil Alam (alias Nara Singha),

  2. Sultan Ussuluddin Hasansyah,

  3. Sultan Mohammadsyah,

  4. Sultan Jamaluddin Keramatsyah,

  5. Sultan Musafarsyah.

Ziarah dilanjutkan ke kawasan Japura, Kecamatan Lirik, yang juga menjadi tempat peristirahatan terakhir beberapa sultan lainnya, yakni:

  1. Sultan Said Mudoyatsyah,

  2. Sultan Ismailsyah,

  3. Sultan Husinsyah.

Sementara itu, di Kampung Besar Kota, Kecamatan Rengat, rombongan juga menziarahi makam para sultan lainnya, yaitu:

  1. Paduka Sri Sultan Ibrahim Baharuddin Alamsyah,

  2. Sultan Mun Bungsu,

  3. Sultan Isya Mudoyatsyah,

  4. Sultan Muda Ibrahim,

  5. Sultan Mahmudsyah.

Simbol Keberlanjutan dan Pelestarian Warisan Budaya

Drs. H. Tengku Razmara, M.Si menyampaikan bahwa ziarah ini bukan hanya bentuk penghormatan kepada leluhur, namun juga bagian dari upaya mempererat silaturahmi antar keturunan dan menjaga eksistensi warisan budaya serta nilai-nilai religius yang diwariskan Kesultanan Indragiri.

“Kunjungan religius atau ziarah ini sekaligus menjadi momentum bersilaturahmi dengan sanak saudara serta kerabat yang ada di Kabupaten Indragiri Hulu,” ujar Tengku Razmara pada Rabu, 10 Juni 2025.

Rombongan keluarga besar yang turut hadir dalam kegiatan ini di antaranya istri beliau, Artini; para adik seperti Tengku Rosdiyanti, Tengku Damayanti, Tengku Yulizar, dan Aslimuddin; serta para keponakan seperti Raja Ade Sewindra dan Muhammad Iqbal.

Melanjutkan Napas Sejarah: Dari Kemuliaan ke Masa Depan

Kesultanan Indragiri merupakan salah satu kerajaan Melayu yang berjaya di masa lampau, dengan pengaruh kuat di bidang pemerintahan, agama, dan budaya. Eksistensi para keturunan sultan saat ini menjadi simbol keberlanjutan sejarah yang hidup dan relevan, terutama dalam upaya pelestarian nilai-nilai keislaman dan budaya Melayu yang terus diwariskan lintas generasi.

Melalui ziarah ini, keluarga besar keturunan Kesultanan Indragiri menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga berperan aktif menghidupkan kembali kejayaan tersebut dalam bentuk kegiatan-kegiatan budaya, dakwah, dan penguatan identitas lokal.

Dengan semangat pelestarian dan kebangkitan budaya, ziarah ini menjadi wujud nyata bahwa sejarah bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk dihidupkan kembali demi masa depan yang berakar pada warisan luhur para pendahulu.